Posts

Ai: Semakin canggih semakin halu

Image
Kata Ai agamaku benar, ...tapi kata temanku Ai yang sama melalui hapenya bilang bahwa agamanyalah yang benar...?? Para peneliti semakin tidak percaya pada kemampuan AI alias kecerdasan buatan. Dalam pratinjau laporan tahun 2025 tentang dampak teknologi terhadap penelitian, penerbit akademis Wiley merilis temuan awal tentang sikap terhadap AI. Ternyata, para ilmuwan menyatakan kepercayaan lebih rendah terhadap AI dibanding pada tahun 2024, ketika AI justru belum secanggih sekarang. Awalnya mereka percaya Ai dapat melebihi kecerdasan manusia, namun anggapan ini cenderung menurun di tahun 2025. Nah mengapa ini terjadi adalah karena beberapa temuan, Ai memiliki dampak halunisasi yang semakin meningkat seiring dengan kecanggihan teknis mereka yang meningkat. Ai di buat seolah untuk menyenangkan pengguna. Yup, pengguna bisa saja tidak menyadari, bahwa Ai bisa menyesuaikan diri dengan isi pikiran pengguna melalui interaksi yang cukup panjang. Contoh paling klasik saat seorang bertanya, terl...

Antara Ibadah dan Sistem: Ketika Haji Tak Lagi Sekadar Soal "Mampu"

Image
Antara Ibadah dan Sistem: Ketika Haji Tak Lagi Sekadar Soal "Mampu" Oleh: editvlogtema info — Refleksi singkat untuk generasi terpelajar Haji adalah rukun Islam yang diwajibkan bagi mereka yang mampu . Tapi apa yang terjadi ketika konsep "mampu" berhadapan dengan antrian puluhan tahun, logika investasi dana haji, dan kebijakan negara? Di sinilah muncul sebuah paradoks: kewajiban personal tersandera oleh sistem besar. Tulisan ini mengajak pembaca—khususnya generasi muda yang terpelajar—membaca ulang kata "mampu" dengan jujur, bukan sekadar mempertahankan argumen lama. Saya menempatkan persoalan ini ke dalam tiga aspek singkat dan tegas: definisi kemampuan, keadilan antar generasi, dan implikasi pengelolaan dana. 1. Definisi "Mampu" yang Terbelah Dalam teks agama, "mampu" umumnya dipahami sebagai kemampuan finansial dan fisik. Realitanya sekarang lebih kompleks. Seseorang mungkin punya tabungan cukup, sehat jasmani, dan niat kuat—tet...

Zaman AI, video deep fake sulit di bedakan dari Asli.

Image
Guys, saya ingin berbagi pengalaman kecil bagaimana sebuah aplikasi edit video seperti capcut memiliki kemampuan menakjubkan karena telah di lengkapi dengan AI. Capcut adalah aplikasi editing video paling populer, di buat oleh byte Dance, perusahaan asal cina yang juga memiliki tiktok, membuatnya sangat powerful dan dan mudah dipergunakan dan di aplikasikan kepada kegunaan praktis berkat adanya platform berbagi video yang mendukung pelatihan AI nya.  Sebagai contoh saya mengambil gambar berikut (agar tidak mengambil properti orang lain saya gunakan gambar diri sendiri saja) menggunakan kamera depan hape samsung tua saya A54 5G. Dan karena kualitas kamera depan memang jelek, lalu saya mengeditnya menggunakan template capcut menjadi begini: Lalu di capcut saya memasukannya ke timeline capcut dan memilih tool video AI dan memasukan perintah:  "Rubah gambar menjadi video dimana si pria menyanyikan lagu slow rock bergaya melayu era 90-an, dengan tempo 65 BPM. Vokal pria emosional d...

MICHAEL GORBACHEV vs DONALD TRUMP

Image
Trump dan Gorbachev: Dua Jalan, Satu Efek pada Dunia Sejarah terkadang bergerak bukan hanya oleh mereka yang dianggap bermoral , melainkan oleh mereka yang membuka celah baru dalam percaturan global. Michael Gorbachev di Uni Soviet dikenang sebagai sosok yang dengan niat moral dan keberanian meruntuhkan tembok lama, membuka ruang bagi dunia baru yang lebih transparan. Donald Trump di Amerika, meskipun sering dianggap tidak dapat dipercaya secara moral dan hanya berorientasi pada bisnis, justru tanpa sadar menciptakan efek serupa: membuka jalan bagi lahirnya dunia multipolar. Presisen terakhir Uni Soviet President terkini Amerika Serikat   Gorbachev dengan moral reformis, Trump dengan gaya bisnis—dua arah berbeda, satu dampak besar. Perbedaannya jelas: Gorbachev bertolak dari idealisme, sebuah moralitas politik untuk membuka Uni Soviet. Trump sebaliknya, lebih mengedepankan kepentingan jangka pendek, nasionalisme ekonomi, dan kebijaka...

Paradox Malaikat dan Iblis

Image
Agama, Iblis, dan Paradoks Kebaikan: Renungan tentang Keyakinan Oleh: editvlogtema | September 15, 2025 Sejak kecil, kita diajarkan bahwa agama adalah kebenaran. Kita tumbuh dengan keyakinan itu, seolah-olah ia adalah udara yang tak bisa dipisahkan dari hidup kita. Tapi bila direnungkan, agama sesungguhnya lahir dari keyakinan yang ditanam sejak dini—bukan dari logika murni yang bisa diuji dengan akal. Mari kita lihat sejenak pada agama-agama besar yang disebut Abrahamik. Semua berakar dari satu sumber: tradisi Semit. Yahudi lahir lebih dulu, kemudian Kristen muncul, mungkin karena perbedaan budaya, mungkin karena Yahudi terlalu eksklusif. Lalu Islam hadir, menyesuaikan dengan watak Arab. Akar mereka sama, namun jalan yang mereka tempuh berbeda tajam. Setiap agama membawa pesan yang sama: keselamatan hanya untuk mereka yang berada di dalam lingkarannya. Seolah-olah Tuhan berpihak hanya pada satu kelompok. Maka meskipun berasal dari akar yang sama, perbedaan tet...

Tutorial Pemula: Cara Afiliasi Pakaian Wanita di TikTok

Image
Afiliasi di TikTok adalah cara mudah untuk menghasilkan uang dengan mempromosikan produk orang lain. Jika Anda tertarik menjual pakaian wanita, ikuti panduan singkat berikut. 1. Siapkan Akun TikTok Buat akun TikTok atau gunakan akun yang sudah ada. Lengkapi profil Anda dengan foto, bio menarik, dan link (jika tersedia). Gunakan nama atau niche yang relevan dengan fashion atau lifestyle. 2. Daftar TikTok Affiliate Program Buka aplikasi TikTok, masuk ke menu Shop . Pilih Affiliate lalu daftar sebagai kreator afiliasi. Lengkapi data yang diminta, lalu tunggu persetujuan. 3. Pilih Produk Pakaian Wanita Setelah diterima, masuk ke katalog produk TikTok Shop. Cari pakaian wanita dengan rating bagus, foto menarik, dan harga kompetitif. Klik Tambah ke etalase agar produk muncul di profil Anda. 4. Buat Konten Menarik Buat video review singkat, mix & match outfit, atau tutorial OOTD. ...

Paradox Sosial Indonesia: Budaya korupsi berakar dari masyakarat?

Image
Budaya Korupsi di Masyarakat sebuah Paradox Sosial Saya cukup terkesima dengan pernyataan Pak Dedi Mulyadi, mantan Bupati Purwakarta yang juga kini menjabat sebagai Gubernur Jawa Barat, pernah menyampaikan pandangan yang cukup tajam: budaya korupsi, kolusi, dan nepotisme tidak hanya terjadi di kalangan pejabat, tetapi juga berakar kuat di tengah masyarakat. Ia mencontohkan hal-hal sederhana dalam kehidupan sehari-hari. Misalnya, ketika seseorang diberi satu lapak di pasar, ia justru mengambil dua, meskipun yang satu bukan haknya. Atau ketika tempat sampah sudah disediakan, masyarakat tetap saja membuang sampah sembarangan. Bahkan ada yang memarkir kendaraan sembarangan hingga menutup akses rumah tetangganya, seolah-olah kenyamanan orang lain tidak penting. Semua ini menggambarkan bagaimana sebagian masyarakat terbiasa mengambil celah demi keuntungan pribadi, meski harus merugikan orang lain. Fenomena tersebut adalah bentuk penindasan y...